Mengapa Karbohidrat bukan unsur Essential
Karbohidrat merupakan sumber glukosa ditubuh yang diperoleh dari makanan sebagai sumber energi. Sedangkan glukosa sendiri merupakan molekul/substrate yang dapat diproduksi sendiri oleh tubuh disaat tidak ada sumber glukosa yang dikonsumsi dari makanan.
Tubuh dapat membuat sendiri glukosa yang dibutuhkan melalui proses “Gluconeogenesis” (pembuatan gula baru) yang terjadi di liver. Dimana glukosa diperoleh dari konversi “Glycerol” yang dipecah dari rantai “Triglyceride” (Lemak) yang diperoleh dari makanan maupun cadangan ditubuh. Lalu “Amino Acid” (Protein) juga dapat dirubah menjadi glukosa ditubuh menggunakan proses yang sama di liver.
Sumber lain yang dapat digunakan sebagai “bahan/substrate” untuk membentuk glukosa ditubuh adalah “asam laktat” (Lactic Acid) yang diperoleh dari hasil metabolisme energi oleh sel darah merah (Erythrocyte) dan sel otot yang mengalami kondisi rendah oksigen (Hypoxia) seperti saat berolahraga yang membuat otot mengalami “Kontraksi” dan menyebabkan oksigen berkurang dilokasi sel-sel otot yang bekerja. “Asam Laktat” ini dirubah menjadi glukosa kembali melalui proses yang disebut “Cori Cycle” di liver, dan glukosa yang dihasilkan akan diedarkan kembali kedarah melalui liver.
Acetone yang merupakan “by product” pada proses pembentukan “ketone” diliver saat dalam kondisi “Ketosis”, juga dapat dikonversi kembali menjadi glukosa dengan cara membentuknya kembali menjadi “asam laktat” melalui detoxifikasi di liver dan menggunakan proses “cori cycle” untuk dirubah kembali menjadi glukosa didarah.
Semua sel ditubuh manusia dapat menggunakan “Fatty Acid” (Lemak) maupun “Ketone” sebagai sumber bahan bakar yang menghasilkan energi didalam sel-sel tubuh. Namun ada beberapa jenis sel yang tidak bisa menggunakan bahan bakar lain selain glukosa, yaitu sel darah merah (Erythrocyte) dan 20% dari sel otak manusia yang masih primitif. Hal ini disebabkan sel-sel tersebut tidak memiliki “Mitochondria” (generator energi didalam sel), sehingga proses metabolismenya merupakan metabolisme glukosa yang menggunakan jalur “Fermentasi” yang menghasilkan “Asam Laktat” dan tidak memerlukan oksigen untuk meng”oksidasi” glukosa seperti halnya pada sel-sel lain ditubuh yang memiliki “Mitochondria”.
Dalam kondisi Ketosis, tubuh akan memproduksi glukosa yang hanya cukup dan sesuai dengan kebutuhan sel-sel yang memerlukannya seperti sel darah merah dan 20% sel otak ini, sehingga tidak akan ada kelebihan glukosa ditubuh seperti halnya saat diperoleh secara manual dari asupan makanan. Kondisi kenaikan glukosa di darah akibat konsumsi karbohidrat berlebih dari makanan, otomatis akan menaikkan level gula darah ditubuh, dan kemudian akan membutuhkan hormon insulin untuk kembali menekannya masuk kedalam sel-sel ditubuh untuk menjaga keseimbangan level gula darah yang aman ditubuh. Gula darah yang terlalu tinggi ditubuh akan sangat berbahaya bagi keseimbangan “kimiawi” didarah, karena glukosa merupakan molekul yang bersifat “Reductant” (dapat mereduksi elektron dari molekul lain) terhadap “protein” dan “lemak” didalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan “ketidak-stabilan” pada molekul-molekul lain dan membuat molekul lain yang “tereduksi” tersebut, menjadi mudah mengalami “Oksidasi” dari molekul radikal bebas (Reactive Oxygen Species) yang turut hadir didalam tubuh.
Ini yang menyebabkan terjadinya “Pengerasan” (Hardening) pada molekul yang sebelumnya tidak memiliki sifat “Keras/Kaku” ditubuh, seperti contohnya unsur protein yg seharusnya “elastis” dan unsur lemak yang seharusnya “lembut dan licin”..
Source :
https://www.ketofastosis.com/mengapa-karbohidrat-bukan-unsur-essential